Selasa, 30 Desember 2014

Radio Frecuency Identification (RFID)



RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode barang (barcode).



Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir beras.
Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

Jenis label RFID : 
  1. Label RFID aktif biasanya lebih besar dan lebih mahal untuk diproduksi karena memerlukan sumber listrik. Label RFID aktif memancarkan sinyalnya ke pembaca label dan biasanya lebih andal dan akurat daripada label RFID pasif. Label RFID aktif memiliki sinyal lebih kuat sehingga dapat digunakan pemakaiannya di lingkungan yang sulit terjangkau seperti di bawah air, atau dari jauh untuk mengirimkan data. 
  2. Label Pasif RFID tidak memiliki pasokan listrik internal dan bergantung pada pembaca RFID untuk mengirimkan data. Sebuah arus listrik kecil diterima melalui gelombang radio oleh antena RFID dan daya CMOS hanya cukup untuk mengirimkan tanggapan. Label Pasif RFID lebih cocok untuk lingkungan pergudangan di mana tidak ada banyak gangguan dan jarak yang relatif pendek (biasanya berkisar dari beberapa inci sampai beberapa meter). Karena tidak ada sumber daya internal, label pasif RFID lebih kecil dan lebih murah untuk diproduksi. 
  3. Label Semi-pasif RFID mirip dengan label RFID aktif. Label semi-pasif RFID memiliki sumber daya internal, tetapi tidak memancarkan sinyal sampai pembaca RFID mentransmisikannya terlebih dahulu. 
       Sebuah label RFID dapat ditempelkan ke sebuah obyek dan digunakan untuk melacak dan mengelola inventaris, aset, orang, dan lain-lain. Sebagai contoh, label RFID bisa ditempelkan di mobil, peralatan komputer, buku-buku, ponsel, dan lain-lain.

       RFID menawarkan keunggulan dibandingkan sistem manual atau penggunaan kode batang. Label dapat dibaca jika melewati dekat pembaca label, bahkan jika pembaca tertutup oleh objek atau tidak terlihat. Label dapat dibaca di dalam sebuah wadah, karton, kotak atau lainnya. Label RFID dapat membaca ratusan pada satu waktu, sedangkan kode batang hanya dapat dibaca satu per satu.

RFID dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti: 
  • Manajement Akses 
  • Pelacakan barang 
  • Pengumpulan dan pembayaran toll tanpa kontak langsung 
  • Mesin pembaca dokumen berjalan 
  • Pelacakan identitas untuk memverifikasi keaslian 

Apakah Teknologi Ini Dapat Dipakai Di Indonesia?

Jika kita berbicara mengenai perkembangan teknologi RFID di Indonesia tentu saja ini merupakan hal yang cukup baru dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura yang sudah menggunakan RFID sejak tiga puluh tahun lalu. Namun hal tersebut bukan berarti teknologi RFID belum pernah diuji coba untuk dipakai di Indonesia. Percobaan penggunaan RFID sudah pernah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan PT. Pertamina setahun silam sebagai alat pendeteksi pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM). Alat ini berguna untuk mendata dan memantau penggunaan BBM yang dipasang pada kendaraan bermotor di seluruh Indonesia secara gratis.

RFID Tag memiliki fungsi sebagai berikut, antara lain:
  1. Menyimpan identitas kendaraan dalam sistem monitoring dan pengendalian BBM
  2. Mengenali identitas kendaraan, baik dinas maupun pribadi dalam sistem monitoring dan pengendalian BBM.
  3. Memberikan otorisasi pada sistem untuk kendaraan melakukan pengisian BBM.
  4. Sebagai alat yang wajib digunakan pada kendaraan untuk pengisian BBM bersubsidi.
Seiring berjalannya waktu sejak pemasangan RFID pada kendaraan yang dimulai pada bulan Desember 2013, pada kenyataannya hingga saat ini pemasangan masih berjalan di tempat tidak ada kepastian bagaimana kelanjutannya. Hal ini dapat terjadi bukan karena teknologi RFID ini sendiri yang sulit diimplementasikan di Indonesia, namun disebabkan oleh intervensi sejumlah pihak yang sengaja menghambat kelancaran program pemerintah tersebut.

Apabila program pemasangan teknologi RFID ini bisa dilakukan dengan serius oleh Pemerintah Indonesia dan PT. Pertamina, dapat dipastikan bahwa teknologi ini dapat bermanfaat besar untuk masyarakat Indonesia dan tentu saja pemerintah itu sendiri seperti yang telah dirasakan negara-negara lainnya seperti Meksiko, Amerika Serikat, Finlandia, dan Kanada, walaupun tujuan penggunaannya berbeda-beda.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/RFID
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141210182712-85-17303/ada-mafia-migas-dibalik-kegagalan-program-rfid-pertamina/
http://economy.okezone.com/read/2013/12/01/19/905504/yuk-kenali-rfid-sebelum-memasangnya
http://log.viva.co.id/news/read/243189-cara-kerja-alat-pendeteksi-pengendalian-bbm 

 

Senin, 03 November 2014

Teknologi Yang Terkait Interface Telematika



Teknologi yang terkait interface telematika

Interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna. Ada 6 buah teknologi yang terkait dengan interface telematika, yaitu:

1. Head up display sistem

Head-up display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa

2. Tangible user interface

Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antar muka pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili kualitas sistem tersebut.

3. Computer vision

Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar.

4. Browsing audio data

Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera.

5. Speech recognition

Speech Recognition adalah proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan dengan melakukan konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh audio device (perangkat input suara). Speech Recognition juga merupakan sistem yang digunakan untuk mengenali perintah kata dari suara manusia dan kemudian diterjemahkan menjadi suatu data yang dimengerti oleh komputer.

6. Speech Synthesis

Speech synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan bahasa.

Referensi :

-Wikipedia
-freezcha.wordpress.com
-http://habib1010.wordpress.com/2012/11/06/layanan-telematika/

Layanan Telematika


Layanan Telematika

1. Layanan Informasi (Information Service)

Pada hakikatnya, penggunaan telematika dan aliran informasi harus berjalan sinkron dan penggunaanya harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiskinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Salah satu fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yaitu melalui internet dan telefon. Ada baiknya bila fasilitas publik untuk mendapatkan informasi terus dikembangkan, seperti warnet dan wartel. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

Contohnya :
– Navigation assistant (real-time traffic information)
– Weather, stock information
– Entertainment and M-Commerce.



2. Layanan Telematika di bidang Keamanan

Layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakanan keamananinformasi dan data. layanan terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan auditin.
layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak seharusnya. dengan kata lain layanan ini sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. kelebihan dari layanan ini adalah dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.

Contohnya:
- Emergency rescue with 911
- Car location tracking(thief-proof)

3. Layanan Context-Aware dan  Event-base   (Context-Aware Service)

Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.


Contohnya:
- Vehcle Diagnostic Service
- Car Insura
4. Layanan Perbaikan sumber   (Resource Discovery Service)

Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal. 
 
Contohnya:
- Yellow pages service
Referensi:

-http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
-http://panksgatsred.blogspot.com/2011/10/layanan-telematika.html
-http://kyfi.wordpress.com/2011/10/11/layanan-informasi-layanan-keamanan-layanan- context-aware-event-base-layanan-perbaikan-sumber-resource-discovery-service-pada-telematika/
-http://adji14.wordpress.com/2012/11/02/layanan-telematika/